Zack

Foto saya
be better than yesterday..

Jumat, Mei 20, 2011

NASEHAT IMAM AHMAD BIN HAMBAL (IMAM HAMBALI)

Para pembaca rahimakumullah,

Telah diulas pada edisi yang lalu kisah kehidupan seorang ‘alim yang sangat bersemangat di dalam menuntut ilmu dan beribadah. Juga tentang kesabarannya yang luar biasa di dalam menghadapi berbagai ujian demi mempertahankan aqidah Ahlus Sunnah. 

Guru beliau, Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata: “Aku keluar dari ‘Iraq. Dan tidaklah aku tinggalkan di kota tersebut seseorang yang paling utama, paling berilmu, paling wara’ dan paling bertakwa daripada Ahmad bin Hanbal.” 

Al-Imam Abdurrazzaq Ash-Shan’ani rahimahullah berkata: “Tidaklah aku melihat orang yang paling pandai dan paling wara’ daripada Ahmad bin Hanbal.” Yahya bin Sa’id Al-Qaththan rahimahullah berkata: “Tidaklah ada seorangpun yang datang ke Baghdad yang lebih aku cintai daripada Ahmad bin Hanbal.”

Karya-karya tulis beliau rahimahullah sangatlah banyak, diantaranya ada yang berjudul “Fadhail Shahabah”, “Az-Zuhd”, “Kitab Tafsir”, “An-Nasikh wa Al-Mansukh”, “At-Tarikh”, “Ahadits Syu’bah”, dan lain-lain. Yang paling terkenal dari karya-karya beliau adalah “Al-Musnad”. Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Tidak ada satu kitab musnad pun yang sebanding dengan kitab musnad karya Imam Ahmad dalam hal banyaknya jumlah hadits yang ada di dalamnya dan juga dalam hal bagusnya sistematika penyusunan.”

Pada edisi kali ini kami ingin menampilkan berbagai nasehat dan bimbingan beliau, agar kita dapat mencontoh beliau di dalam berpegang teguh dengan sunnah Nabi.

Amalan yang paling utama
Ada seseorang yang bertanya kepada Imam Ahmad rahimahullah:
“Beritakan kepada kami amalan apakah yang paling utama?”
Beliau menjawab: “Menuntut ilmu.”
Dia bertanya kembali: “Bagi siapa?”
beliau menjawab: “Bagi orang yang benar niatnya.”
Dia bertanya kembali: “Apa saja yang bisa membenarkan niat itu?”
Beliau menjawab: “Dengan meniatkan dirinya agar bisa bertawadhu’ dan menghilangkan kebodohan darinya.”

Kewajiban Menuntut Ilmu
“Setiap orang wajib menuntut ilmu yang menjadikan agamanya tegak dengannya.”
Ditanyakan kepada beliau, “Seperti apa halnya?”
Beliau rahimahullah menjawab, “Yang ia tidak boleh bodoh (tidak berilmu) tentang sholat, puasa, dan lainnya.”

Kemuliaan hati
Sesungguhnya setiap sesuatu memiliki kemuliaan, dan kemuliaan hati adalah ridha kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala .

Mengingat Mati
Bahwasanya Imam Ahmad jika disebutkan tentang kematian maka beliau menangis tersedu-sedu. Dan beliau berkata: “Rasa takut telah menghalangiku untuk menyantap makanan dan minuman.”

Anjuran untuk berusaha
Ada seseorang yang bertanya kepada Imam Ahmad:“Bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang duduk di rumahnya atau di masjidnya kemudian berkata: “Aku tidak akan bekerja apapun sampai rizki itu yang datang sendiri kepadaku.”
Beliau berkata: “Ini adalah seorang laki-laki yang tidak mengetahui ilmu.
Tidakkah dia mendengar ucapan Rasulullah: ‘dijadikan rizki-ku di bawah naungan
tombakku.’ Dan hadits yang lainnya tentang seekor burung yang di pagi hari
dalam keadaan lapar kemudian pergi untuk mencari makan.
Allah berfirman: orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah (rizki).” [Al-Muzammil: 20]

Zuhud
Zuhud di dunia adalah: pendek angan-angan dan berputus asa (tidak mengharapkan) dari apa yang ada di tangan manusia.

Kemuliaan sahabat Rasulullah
Jika engkau melihat seseorang menyebutkan tentang salah seorang dari sahabat Rasulullah dengan kejelekan maka ragukanlah keislamannya.

Merasakan kesenangan
Ada seseorang bertanya kepada beliau: “Kapan seorang hamba akan merasakan
kesenangan?” Beliau menjawab: “Dia akan merasakan kesenangan tatkala mulai memasuki
Al-Jannah (surga).”

Manusia pada hari kiamat
Sesungguhnya Allah membangkitkan para hamba pada hari kiamat atas 3 keadaan:
1. Orang baik yang tidak ada jalan untuk menyalahkannya. Allah Subhanallahu wa
Ta’ala berfirman (artinya): “Tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan
orang-orang yang berbuat baik.” [At-Taubah: 91]
2. Orang yang kafir mereka berada dalam An-Naar (neraka), Allah Subhanallahu wa
Ta’ala berfirman (artinya): “Dan orang-orang yang kafir, mereka berada di dalam
Jahannam.” [Fathir: 36]
3. Orang yang berdosa (dibawah dosa syrik), maka perkaranya diserahkan kepada
Allah. Jika Allah berkehendak, maka ia akan diadzab, dan jika Allah
berkehendak, ia akan diampuni. Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman
(artinya): “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni semua dosa yang dibawah dosa syirik bagi siapa yang dikehendakinya.”
[An-Nisaa: 48 dan 116]

Hartawan yang zuhud
Imam Ahmad pernah ditanya tentang seseorang yang memiliki harta sebanyak 1000
dinar, apakah dia bisa dikatakan zuhud?”
Beliau menjawab: “Ya, dengan syarat dia tidak gembira ketika hartanya bertambah
dan tidak bersedih ketika hartanya berkurang.”

Menjaga harga diri
Beliau pernah berdoa dalam sujudnya:
“Ya Allah, sebagaimana Engkau telah menjaga wajahku dari sujud kepada
selain-Mu, maka jagalah wajahku dari meminta-minta kepada selain-Mu.”

Zakatnya ilmu
Beliau pernah ditanya tentang seorang yang banyak menulis hadits, maka beliau
memberikan jawaban:
“Seharusnya bagi dia untuk memperbanyak amalan sebatas apa yang dia peroleh
dalam mencari hadits tersebut.” Kemudian beliau melanjutkan ucapannya:
“Jalannya ilmu itu sama dengan jalannya harta. Sesungguhnya harta itu jika
bertambah maka bertambah pula zakatnya.”

Kesempurnaan makanan
Jika terkumpul pada makanan itu 4 hal maka sungguh telah sempurna:
1. Jika disebutkan nama Allah, pada awalnya.
2. Memuji nama Allah pada akhirnya.
3. Memperbanyak jumlah orang yang makan.
4. Makanan tersebut diperoleh dari jalan yang halal.

Tingkatan-tingkatan Zuhud
Dalam zuhud ada tiga tingkatan:
1. Meninggalkan yang haram. Ini adalah zuhudnya orang-orang yang awam.
2. Meninggalkan sesuatu yang kurang bermanfaat dari perkara yang halal. Ini
adalah zuhudnya orang-orang yang khusus.
3. Meninggalkan sesuatu yang menyibukkan dari Allah. Ini adalah zuhudnya
orang-orang yang telah mengenal Rabbnya.

Sikap dalam shalat
Beliau pernah ditanya: “Apa makna dari meletakkan tangan yang kanan diatas
tangan yang kiri?”
Beliau menjawab: “Merendahkan diri dihadapan Allah Subhanallahu wa Ta’ala.”

Ketakwaan hati
‘Ali bin Al-Madini rahimahullah berkata: “Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata
kepadaku, ‘Sebenarnya aku ingin menemanimu pergi ke Makkah dan tidaklah ada
yang menghalangiku untuk menemanimu kecuali aku khawatir akan membuatmu bosan
atau engkau yang membuatku bosan.’
Ali rahimahullah berkata: “Ketika aku akan berpisah, kukatakan kepadanya:
‘Wahai Abu ‘Abdillah, berilah aku suatu wasiat?’
Ahmad rahimahullah berkata: “Ya, tetapkanlah ketakwaan itu dalam hatimu, dan
tegakkanlah akhirat itu dihadapanmu.”

Bersegera dalam kebaikan
Setiap sesuatu dari kebaikan hendaklah engkau memberi perhatian padanya,
kemudian bersegera untuk memperolehnya sebelum terhalang antaramu dengan
kebaikan tersebut.

Ringan dalam hisab
Suatu yang sedikit dari perkara dunia maka kelak hisab (perhitungan)nya akan
ringan di akhirat

Berkurangnya keimanan
Iman bisa bertambah dan berkurang. kebaikan semuanya adalah bagian dari iman
(menambah keimanan -red) dan kemaksiatan dapat mengurangi keimanan.

Semangat belajar
Tidaklah seseorang akan patah semangat di dalam menuntut ilmu kecuali orang
yang bodoh.

Keikhlasan
Al-Ikhlas adalah hendaklah amalanmu diniatkan dalam rangka ibadah dan
meninggalkan sesuatu yang haram, serta meniatkan setiap kebaikan dan ketakwaan
hanya semata-mata ditujukan kepada Allah. Ikhlas adalah ruhnya amalan. Amalan
tanpa ruh ibarat mayit. Allah tidak menerima amalan tersebut dan tidaklah dia
akan selamat dari api neraka.

Semangat beramal
Tidaklah aku menulis sebuah hadits kecuali aku telah mengamalkannya walaupun
cuma satu kali supaya tidak menjadi hujjah pada diriku kelak, sampaipun shalat
2 rakaat Maghrib antara adzan dan iqamat (aku telah mengamalkannya).

Doa beliau
Ya Allah, janganlah Engkau sibukkan hati kami dengan sesuatu yang telah Engkau bebankan kepada diri kami.
Dan janganlah Engkau menghalangi diri kami dari kebaikan yang ada pada-Mu
dengan suatu kejelekan yang ada pada diri kami.
Dan janganlah Engkau perlihatkan pada diri kami apa yang telah Engkau larang.
Dan janganlah Engkau luputkan bagi diri kami apa-apa yang telah Engkau
perintahkan.
Muliakanlah diri kami dan janganlah Engkau hinakan diri kami.
Muliakanlah diri kami dengan ketaatan dan janganlah Engkau hinakan diri kami
dengan kemaksiatan.

Maraji’:
1. Mawa’izh Al-Imam Ahmad
2. Musthalah Hadits karya Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin
rahimahullah, hal. 63-66.
3. Kitab Fadhail Shahabah jilid I
4. Siyar A’lamin Nubala
5. Bidayah wa Nihayah

"kisah bilal bin rabah"

Namanya adalah Bilal bin Rabah, Muazin Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam,

memiliki kisah menarik tentang sebuah perjuangan mempertahankan aqidah. Sebuah

kisah yang tidak akan pernah membosankan, walaupun terus diulang-ulang sepanjang zaman. Kekuatan alurnya akan membuat setiap orang tetap penasaran untuk mendengarnya.
Bilal lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, seorang budak wanita berkulit hitam
yang tinggal di Mekah. Karena ibunya itu, sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan ibnus-Sauda’ (putra wanita hitam).


Bilal dibesarkan di kota Ummul Qura (Mekah) sebagai seorang budak milik keluarga bani Abduddar. Saat ayah mereka meninggal, Bilal diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh penting kaum kafir.Ketika Mekah diterangi cahaya agama baru dan Rasul yang agung Shalallahu ‘alaihi wasallam mulai mengumandangkan seruan kalimat tauhid, Bilal adalah termasuk orang-orang pertama yang memeluk Islam. Saat Bilal masuk Islam, di bumi ini hanya ada beberapa orang yang telah mendahuluinya memeluk agama baru itu, seperti Ummul Mu’minin Khadijah binti Khuwailid, Abu Bakar ash-Shiddiq, Ali bin Abu Thalib, ‘Ammar bin Yasir bersama ibunya, Sumayyah, Shuhaib ar-Rumi, dan al-Miqdad bin al-Aswad.

Bilal merasakan penganiayaan orang-orang musyrik yang lebih berat dari siapa pun. Berbagai macam kekerasan, siksaan, dan kekejaman mendera tubuhnya. Namun ia, sebagaimana kaum muslimin yang lemah lainnya, tetap sabar menghadapi ujian di jalan Allah itu dengan kesabaran yang jarang sanggup ditunjukkan oleh siapa pun.

Orang-orang Islam seperti Abu Bakar dan Ali bin Abu Thalib masih memiliki keluarga dan suku yang membela mereka. Akan tetapi, orang-orang yang tertindas (mustadh’afun) dari kalangan hamba sahaya dan budak itu, tidak memiliki siapa pun, sehingga orang-orang Quraisy menyiksanya tanpa belas kasihan. Quraisy ingin menjadikan penyiksaan atas mereka sebagai contoh dan pelajaran bagi setiap orang yang ingin mengikuti ajaran Muhammad.

Kaum yang tertindas itu disiksa oleh orang-orang kafir Quraisy yang berhati sangat kejam dan tak mengenal kasih sayang, seperti Abu Jahal yang telah menodai dirinya dengan membunuh Sumayyah. Ia sempat menghina dan mencaci maki, kemudian menghunjamkan tombaknya pada perut Sumayyah hingga menembus punggung,dan gugurlah syuhada pertama dalam sejarah Islam.Sementara itu, saudara-saudara seperjuangan Sumayyah, terutama Bilal bin Rabah, terus disiksa oleh Quraisy tanpa henti. Biasanya, apabila matahari tepat di atas ubun-ubun dan padang pasir Mekah berubah menjadi perapian yang begitu menyengat, orang-orang Quraisy itu mulai membuka pakaian orang-orang Islam yang tertindas itu, lalu memakaikan baju besi pada mereka dan membiarkan mereka terbakar oleh sengatan matahari yang terasa semakin terik.

tidak cukup sampai di sana, orang-orang Quraisy itu mencambuk tubuh mereka sambil memaksa mereka mencaci maki Muhammad.Adakalanya, saat siksaan terasa begitu berat dan kekuatan tubuh orang-orang Islam yang tertindas itu semakin lemah untuk menahannya, mereka mengikuti kemauan orang-orang Quraisy yang menyiksa mereka secara lahir, sementara hatinya tetap pasrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kecuali Bilal, semoga Allah meridhainya. Baginya, penderitaan itu masih terasa terlalu ringan jika
dibandingkan dengan kecintaannya kepada Allah dan perjuangan di jalan-Nya.

Orang Quraisy yang paling banyak menyiksa Bilal adalah Umayyah bin Khalaf bersama para algojonya. Mereka menghantam punggung telanjang Bilal dengan cambuk, namun Bilal hanya berkata, “Ahad, Ahad … (Allah Maha Esa).” Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas, Bilal pun hanya berkata, “Ahad, Ahad ….“ Mereka semakin meningkatkan penyiksaannya, namun Bilal tetap mengatakan, “Ahad, Ahad….”

Mereka memaksa Bilal agar memuji Latta dan ‘Uzza, tapi Bilal justru memuji nama
Allah dan Rasul-Nya. Mereka terus memaksanya, “Ikutilah yang kami katakan!”
Bilal menjawab, “Lidahku tidak bisa mengatakannya.” Jawaban ini membuat siksaan
mereka semakin hebat dan keras.
Apabila merasa lelah dan bosan menyiksa, sang tiran, Umayyah bin Khalaf,
mengikat leher Bilal dengan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah
orang tak berbudi dan anak-anak agar menariknya di jalanan dan menyeretnya di
sepanjang Abthah Mekah. Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya
karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Ia terus mengumandangkan pernyataan
agungnya, “Ahad…, Ahad…, Ahad…, Ahad….” Ia terus mengulang-ulangnya tanpa
merasa bosan dan lelah.

Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu ‘anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah
bin Khalaf untuk membeli Bilal darinya. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda.
Ia mengira Abu Bakar tidak akan mau membayarnya. Tapi ternyata, Abu Bakar
setuju, walaupun harus mengeluarkan sembilan uqiyah emas.

Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, “Sebenarnya, kalau engkau
menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya.”
Abu Bakar membalas, “Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus
uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya.”
Ketika Abu Bakar memberi tahu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bahwa ia
telah membeli sekaligus menyelamatkan Bilal dari cengkeraman para penyiksanya,

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Abu Bakar, “Kalau begitu,
biarkan aku bersekutu denganmu untuk membayarnya, wahai Abu Bakar.”
Ash-Shiddiq Rodhiallahu ‘anhu menjawab, “Aku telah memerdekakannya, wahai
Rasulullah.”

Setelah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mengizinkan sahabat-sahabatnya
untuk hijrah ke Madinah, mereka segera berhijrah, termasuk Bilal Rodhiallahu
‘anhu. Setibanya di Madinah, Bilal tinggal satu rumah dengan Abu Bakar dan
‘Amir bin Fihr. Malangnya, mereka terkena penyakit demam. Apabila demamnya agak
reda, Bilal melantunkan gurindam kerinduan dengan suaranya yang jernih :


Duhai malangnya aku, akankah suatu malam nanti
Aku bermalam di Fakh dikelilingi pohon idzkhir dan jalil
Akankah suatu hari nanti aku minum air Mijannah
Akankah aku melihat lagi pegunungan Syamah dan Thafil
Tidak perlu heran, mengapa Bilal begitu mendambakan Mekah dan perkampungannya;
merindukan lembah dan pegunungannya, karena di sanalah ia merasakan nikmatnya
iman. Di sanalah ia menikmati segala bentuk siksaan untuk mendapatkan keridhaan
Allah. Di sanalah ia berhasil melawan nafsu dan godaan setan.

Bilal tinggal di Madinah dengan tenang dan jauh dari jangkauan orang-orang
Quraisy yang kerap menyiksanya. Kini, ia mencurahkan segenap perhatiannya untuk
menyertai Nabi sekaligus kekasihnya, Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam.
Bilal selalu mengikuti Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ke mana pun
beliau pergi.
Selalu bersamanya saat shalat maupun ketika pergi untuk berjihad.
Kebersamaannya dengan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ibarat bayangan
yang tidak pernah lepas dari pemiliknya.

Ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam selesai membangun Masjid Nabawi
di Madinah dan menetapkan azan, maka Bilal ditunjuk sebagai orang pertama yang
mengumandangkan azan (muazin) dalam sejarah Islam.
Biasanya, setelah mengumandangkan azan, Bilal berdiri di depan pintu rumah
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam seraya berseru, “Hayya ‘alashsholaati
hayya ‘alalfalaahi…(Mari melaksanakan shalat, mari meraih keuntungan….)” Lalu,
ketika RasulullahShalallahu ‘alaihi wasallam keluar dari rumah dan Bilal
melihat beliau, Bilal segera melantunkan iqamat.

Suatu ketika, Najasyi, Raja Habasyah, menghadiahkan tiga tombak pendek yang
termasuk barang-barang paling istimewa miliknya kepada Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wasallam. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mengambil satu tombak,
sementara sisanya diberikan kepada Ali bin Abu Thalib dan Umar ibnul Khaththab,
tapi tidak lama kemudian, beliau memberikan tombak itu kepada Bilal. Sejak saat
itu, selama Nabi hidup, Bilal selalu membawa tombak pendek itu ke mana-mana. Ia
membawanya dalam kesempatan dua shalat ‘id (Idul Fitri dan Idul Adha), dan
shalat istisqa’ (mohon turun hujan), dan menancapkannya di hadapan beliau saat
melakukan shalat di luar masjid.

Bilal menyertai Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dalam Perang Badar. Ia
menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah memenuhi janji-Nya
dan menolong tentara-Nya. Ia juga melihat langsung tewasnya para pembesar
Quraisy yang pernah menyiksanya dengan hebat. Ia melihat Abu Jahal dan Umayyah
bin Khalaf tersungkur berkalang tanah ditembus pedang kaum muslimin dan
darahnya mengalir deras karena tusukan tombak orang-orang yang mereka siksa
dahulu.

Ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menaklukkan kota Mekah, beliau
berjalan di depan pasukan hijaunya bersama ’sang pengumandang panggilan
langit’, Bilal bin Rabah. Saat masuk ke Ka’bah, beliau hanya ditemani oleh tiga
orang, yaitu Utsman bin Thalhah, pembawa kunci Ka’bah, Usamah bin Zaid, yang
dikenal sebagai kekasih Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan putra dari
kekasihnya, dan Bilal bin Rabah, Muazin Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.

Shalat Zhuhur tiba. Ribuan orang berkumpul di sekitar Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wasallam, termasuk orang-orang Quraisy yang baru masuk Islam saat itu,
baik dengan suka hati maupun terpaksa. Semuanya menyaksikan pemandangan yang
agung itu. Pada saat-saat yang sangat bersejarah itu, Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wasallammemanggil Bilal bin Rabah agar naik ke atap Ka’bah untuk
mengumandangkan kalimat tauhid dari sana. Bilal melaksanakan perintah Rasul
Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan senang hati, lalu mengumandangkan azan
dengan suaranya yang bersih dan jelas.

Ribuan pasang mata memandang ke arahnya dan ribuan lidah mengikuti kalimat azan
yang dikumandangkannya. Tetapi di sisi lain, orang-orang yang tidak beriman
dengan sepenuh hatinya, tak kuasa memendam hasad di dalam dada. Mereka merasa
kedengkian telah merobek-robek hati mereka.

Saat azan yang dikumandangkan Bilal sampai pada kalimat, “Asyhadu anna
muhammadan rasuulullaahi (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)”.
Juwairiyah binti Abu Jahal bergumam, “Sungguh, Allah telah mengangkat
kedudukanmu. Memang, kami tetap akan shalat, tapi demi Allah, kami tidak
menyukai orang yang telah membunuh orang-orang yang kami sayangi.” Maksudnya,
adalah ayahnya yang tewas dalam Perang Badar.

Khalid bin Usaid berkata, “Aku bersyukur kepada Allah yang telah memuliakan
ayahku dengan tidak menyaksikan peristiwa hari ini.” Kebetulan ayahnya
meninggal sehari sebelum Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam masuk ke kota
Mekah..

Sementara al-Harits bin Hisyam berkata, “Sungguh malang nasibku, mengapa aku
tidak mati saja sebelum melihat Bilal naik ke atas Ka’bah.”
AI-Hakam bin Abu al-’Ash berkata, “Demi Allah, ini musibah yang sangat besar.
Seorang budak bani Jumah bersuara di atas bangunan ini (Ka’bah).”
Sementara Abu Sufyan yang berada dekat mereka hanya berkata, “Aku tidak
mengatakan apa pun, karena kalau aku membuat pernyataan, walau hanya satu
kalimat, maka pasti akan sampai kepada Muhammad bin Abdullah.”

Bilal menjadi muazin tetap selama Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam hidup.
Selama itu pula, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam sangat menyukai suara
yang saat disiksa dengan siksaan yang begitu berat di masa lalu, ia melantunkan
kata, “Ahad…, Ahad… (Allah Maha Esa).”

Sesaat setelah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mengembuskan napas
terakhir, waktu shalat tiba. Bilal berdiri untuk mengumandangkan azan,
sementara jasad Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam masih terbungkus kain
kafan dan belum dikebumikan. Saat Bilal sampai pada kalimat, “Asyhadu anna
muhammadan rasuulullaahi(Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)”,
tiba-tiba suaranya terhenti. Ia tidak sanggup mengangkat suaranya lagi. Kaum
muslimin yang hadir di sana tak kuasa menahan tangis, maka meledaklah suara
isak tangis yang membuat suasana semakin mengharu biru.

Sejak kepergian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, Bilal hanya sanggup
mengumandangkan azan selama tiga hari. Setiap sampai kepada kalimat, “Asyhadu
anna muhammadan rasuulullaahi (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan
Allah)”, ia langsung menangis tersedu-sedu. Begitu pula kaum muslimin yang
mendengarnya, larut dalam tangisan pilu.

Karena itu, Bilal memohon kepada Abu Bakar, yang menggantikan posisi
RasulullahShalallahu ‘alaihi wasallam sebagai pemimpin, agar diperkenankan
tidak mengumandangkan azan lagi, karena tidak sanggup melakukannya. Selain itu,
Bilal juga meminta izin kepadanya untuk keluar dari kota Madinah dengan alasan
berjihad di jalan Allah dan ikut berperang ke wilayah Syam.

Awalnya, ash-Shiddiq merasa ragu untuk mengabulkan permohonan Bilal sekaligus
mengizinkannya keluar dari kota Madinah, namun Bilal mendesaknya seraya
berkata, “Jika dulu engkau membeliku untuk kepentingan dirimu sendiri, maka
engkau berhak menahanku, tapi jika engkau telah memerdekakanku karena Allah,
maka biarkanlah aku bebas menuju kepada-Nya.”

Abu Bakar menjawab, “Demi Allah, aku benar-benar membelimu untuk Allah, dan aku
memerdekakanmu juga karena Allah.”
Bilal menyahut, “Kalau begitu, aku tidak akan pernah mengumandangkan azan untuk
siapa pun setelah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam wafat.”
Abu Bakar menjawab, “Baiklah, aku mengabulkannya.” Bilal pergi meninggalkan
Madinah bersama pasukan pertama yang dikirim oleh Abu Bakar. Ia tinggal di
daerah Darayya yang terletak tidak jauh dari kota Damaskus. Bilal benar-benar
tidak mau mengumandangkan azan hingga kedatangan Umar ibnul Khaththab ke
wilayah Syam, yang kembali bertemu dengan Bilal Radhiallahu ‘anhu setelah
terpisah cukup lama.

Umar sangat merindukan pertemuan dengan Bilal dan menaruh rasa hormat begitu
besar kepadanya, sehingga jika ada yang menyebut-nyebut nama Abu Bakar
ash-Shiddiq di depannya, maka Umar segera menimpali (yang artinya), “Abu Bakar
adalah tuan kita dan telah memerdekakan tuan kita (maksudnya Bilal).”

Dalam kesempatan pertemuan tersebut, sejumlah sahabat mendesak Bilal agar mau
mengumandangkan azan di hadapan al-Faruq Umar ibnul Khaththab. Ketika suara
Bilal yang nyaring itu kembali terdengar mengumandangkan azan, Umar tidak
sanggup menahan tangisnya, maka iapun menangis tersedu-sedu, yang kemudian
diikuti oleh seluruh sahabat yang hadir hingga janggut mereka basah dengan air
mata. Suara Bilal membangkitkan segenap kerinduan mereka kepada masa-masa
kehidupan yang dilewati di Madinah bersama Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
wasallam..Bilal, “pengumandang seruan langit itu”, tetap tinggal di Damaskus
hingga wafat.



Disalin dari Biografi Ahlul Hadits, yang bersumber dari Shuwar min Hayaatis

Shahabah, karya Doktor ‘Abdurrahman Ra’fat Basya

Kamis, Mei 19, 2011

3 Kunci Sukses Marketer Terungkap di MarkPlus Conference 2011

oleh Yoga Rokhmana

“Kuasai tiga komunitas ini maka perusahaan anda akan menguasai pasar!”
Mungkin itu yang ingin diungkapkan oleh Hermawan Kartajaya kepada ribuan marketer yang berkumpul dalam acara MarkPlus Conference 2011 pada tanggal 16 Desember 2010 lalu. Acara yang bertempat di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place Jakarta menjadi arena pemanasan bagi para marketeers untuk siap berperang di tahun 2011. Rasanya sudah menjadi agenda wajib para marketer tiap tahunnya menghadiri acara ini, salah satunya saya yang setengah mati memperjuangkan untuk bisa menghadiri acara ini walau tiket sudah sold out. Bagi Anda yang tidak bisa hadir jangan khawatir sesaat lagi Anda pun akan mengetahuinya. Keep Reading..

Kunci sukses yang pertama adalah komunitas anak muda (Youth) yang berhasil menggeser komunitas senior. Anak muda terbukti responsif terhadap perubahan yang terjadi. Mereka senantiasa terbuka terhadap pasar dan cenderung tidak banyak mikir, berbeda dengan komunitas senior yang cenderung tertutup dan kebanyakan mikir. Kaum muda pun menjadi akar kuat terhadap terciptanya Brand Equity (ekuitas merek) produk karena anak muda memiliki perjalanan konsumsi yang panjang.

Kedua adalah komunitas wanita (Women) yang mengalahkan pengaruh kaum pria di pasar. Wanita lebih berperan aktif terhadap keputusan membeli dibanding kaum pria. Kaum wanita lebih terbuka dikontrol emosi dalam membeli dibandingkan pria yang lebih tertutup. Selain itu keuangan pun wanita memegang peranan yang kuat. ” Wanita bilang ke suaminya : Uangku uangku, uangmu uangku juga” begitulah lelucun yang terlempar dalam acara itu menunjukkan dominasi keuangan dipegang kuat oleh wanita. Ditambah lagi karakter wanita yang suka memikirkan orang lain dalam berbelanja, bisa jadi keluarga dan temannya akan menjadi konsumen bayangan yang sekaligus bisa diraih. Tak perlu diragukan lagi, dapatkan wanita sebanyak-banyaknya..

Ketiga, yang menurut saya merupakan terobosan terhebat, adalah komunitas netizen (pengguna internet) yang pengaruhnya sangat dahsyat terhadap perkembangan pasar produk kita. Komunitas netizen bahkan dianggap lebih berpengaruh dibanding citizen. Netizen vs citizen bagaikan pertarungan online vs offline yang secara dampak netizen atau online lah yang tampil sebagai pemenang. Bayangkan saja pernyataan netizen bisa mempengaruhi jutaan orang dibanding citizen yang lebih terbatas jangkauan informasinya. Pun penyebaran informasi secara online sangat cepat dan mampu menjangkau seluruh pelosok Nusantara. Bahkan saya sudah membuktikan di tahun 2010 omzet meningkat sampai 300% berkat aktivitas online kami dominan. Tentunya perkembangan netizen yang begitu cepat seiring pembangunan digital negeri ini akan menambah kekuatan netizen semakin besar di tahun 2011.

Tunggu apa lagi, sudah saatnya bersiap melakukan terobosan di tahun 2011. Kunci sukses sebagai marketer sudah di tangan Anda. Jangan sampai didahuli pesaing kita. Semangat para marketer!!..


Yoga Rokhmana (Chief Marketing Officer Boneka Horta), Universitas Indonesia. Member of Campus Marketeers Club.

Harapan Penduduk SURGA dan NERAKA untuk Kembali ke DUNIA

Sahabat Hikmah...
Dunia itu hanyalah bayangan yang tidak lama lagi akan hilang.
Dunia hanyalah setetes air bila dibandingkan lautan luas tak bertepi.
Sebanyak apapun yang engkau rengkuh di di dunia ini,
Maka ia hanya setetes dari lautan luas di bumi.
Oh tidak, bahkan kurang dari setetes.
Karena setetes itu adalah untuk dunia seluruhnya,
Sementara engkau tak memiliki dunia seluruhnya.

Celakalah Engkau yang menyangka dunia ini adalah segala-galanya.
Sehingga Engkau mengorbankan apa saja untuk mendaptkannya.

Ingatlah, dunia yang kau lihat gemerlap ini
Hanya bayangan...
Hanya setetes air...
Hanya beberapa nafas...
Hanya beberapa tahun...
Dan setelah itu...
Engkau akan memasuki gerbang keabadian.
Di sana hanya amalanmu...
Yang berguna untuk menggapai kebahagiaan.
Menuju surga yang dijanjikan...
Yang kenikmatannya...
Tak pernah disaksikan oleh pandangan mata siapapun,
Tak pernah didengarkan oleh telinga siapapun jua,
Dan tak pernah terbetik dalam pikiran dan hati makhluq manapun.

Tapi, di sinilah, di dunia inilah engkau menyemainya.
Dunia ini adalah ladang akhiratmu.
Di sinilah sumber kebahagiaan dan keberuntunganmu di akhirat.
Hanya di sini engkau diizinkan oleh-Nya...
Untuk mengumpulkan bekal yang menguntungkanmu di sana.

Kalau saja Engkau tahu,
Dunia inilah yang selalu menjadi angan-angan...
Para penduduk Surga dan Neraka untuk kembali ke dunia.

Tentang penghuni surga yang mengangankan kembali ke dunia,
‘Abdullah ibn Mas’ud radhiallahu ‘anhu meriwayatkan :
Sesungguhnya para syuhada’ itu bagaikan burung-burung hijau yang lepas bebas di surga ke mana saja ia mau. Kemudian ia akan kembali pada pelita-pelita yang bergantungan di ‘arsy. Dan ketika mereka berada dalam keadaan seperti itu, muncullah Rabb mereka di hadapan mereka seraya berkata : “Wahai hamba-hambaKu, mintalah kepadaKu apa saja yang kalian inginkan !”.
Mereka pun berkata : “Wahai Rabb kami ! Kami meminta padaMu agar Engkau mengembalikan ruh kami ke dalam jasad kami, lalu Engkau kembalikan kami ke dunia hingga kami dibunuh sekali lagi di sana (di jalanMu).”
Maka tatkala Allah melihat bahwa mereka tidak meminta selain hal itu, Dia pun meninggalkan mereka.” ( HR. Muslim)


Allah Ta’ala berfirman tentang penghuni Neraka :
“Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata : “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami serta menjadi orang-orang yang beriman”, (tentulah engkau –Muhammad- akan melihat suatu peristiwa yang memilukan.” (QS. 6 : 27)

Dalam ayat lain dikatakan :
“Dan mereka (para penghuni neraka) itu berteriak di dalam neraka itu : “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan amal yang shaleh berbeda dengan dahulu telah kami kerjakan.” (QS. 35 : 37)

Sungguh jauh perbedaan antara kedua angan-angan itu.
Sama-sama berangan untuk kembali demi melakukan amal shaleh.
Namun yang satu karena merasakan dahsyatnya siksa neraka,
Sementara yang lain karena telah merasakan ni’mat yang tiada tiara.

Ada baiknya kita yang masih di dunia,
Membayangkan kenikmatan surga ...
Agar lebih berusaha keras untuk melaksanakan perintah-Nya
Dan beramal sunnah untuk menaikkan derajat di surga.
Juga membayangkan dahsyatnya siksa neraka...
Agar lebih berusaha keras menjauhi dosa larangan-Nya
Dan menjauhi sesuatu yang sia-sia.

Seorang salaf bernama Ibrahim At Taimy rahimahullah pernah mengatakan :
“Aku membayangkan diriku berada di dalam surga, memakan buah-buahnya, memeluk bidadari-bidadarinya yang perawan dan menikmati segala kenikmatannya. Lalu aku berkata kepada diriku sendiri : “Wahai diriku ! Apa sesungguhnya yang engkau angan-angankan saat ini ??”.

Ia menjawab : “Aku mengangankan untuk dikembalikan ke dunia agar aku dapat menambah amal-amal yang menyebabkan aku mendapatkan semua nikmat ini.”
”Lalu aku membayangkan diriku di dalam neraka. Dibakar dengan apinya yang menyala-nyala. Dipaksa untuk meminum air hamim-nya yang dipenuhi darah dan nanah. Dan memakan buah zaqqum-nya yang menjijikkan.”

Maka aku berkata pada diriku sendiri : “Apakah yang engkau inginkan saat ini ??”
Ia menjawab : “Aku ingin dikembalikan ke dunia lagi agar aku dapat mengerjakan amalan yang dapat menyelamatkan aku dari siksaan yang mengerikan ini.”
(Setelah membayangkan itu semua), akupun berkata pada diriku sendiri :
“Wahai diriku ! Engkau telah mendapatkan angan-anganmu itu. (Kini engkau masih berada di dunia), maka segeralah beramal !”.


Sahabat Hikmah...
Sadarilah bahwa masa hidup kita sungguh terbatas.
Nafas kita hanya berbilang.
Setiap tarikan dan hembusan nafas...
Tak lebih dari sebuah pertanda...
Bahwa usia kita di dunia telah berkurang.
Sungguh sangat singkat usia duniawi kita ini.
Karenanya...
Setiap penggalan bahkan setiap bagian terkecilnya
adalah permata yang tak ternilai dan tiada bandingnya.

Ingatlah...
Bahwa dengan kehidupan yang singkat ini...
Akan terjadi sebuah kehidupan yang abadi,
Abadi dalam kenikmatan
Atau abadi dalam azab yang penuh pedih-perih.

Bila kita mencoba membandingkan
Kehidupan dunia ini dengan kehidupan akhirat,
Akan sadarlah kita...
Bahwa setiap nafas itu berbanding lebih besar
daripada beribu-ribu tahun di akhirat,
Entah itu dalam kenikmatan yang tak berbatas atau sebaliknya.

Karenanya jangan sia-siakan permata umurmu...
Tanpa melakukan suatu amalan kebaikan.
Jangan engkau biarkan ia pergi...
Tanpa mendapatkan balasan yang setimpal.
Untuk menaikkan derajatmu di surga
Atau menjauhkanmu dari siksa neraka.

Bersungguh-sungguhlah...
Agar setiap tarikan nafasmu tak pernah kosong...
Dari keshalehan dan taqarrub padaNya.
Sebab jika engkau kehilangan sebutir permata duniamu,
Betapa sedihnya hatimu…
Apalagi jika yang hilang adalah permata akhiratmu ?
Bagaimana mungkin engkau tega menyia-nyiakan,
Dan membuang detik-detikmu begitu saja ?
Bagaimana mungkin engkau ‘tenang-tenang’ saja,
Padahal semakin banyak jejak-jejak usiamu di dunia ini yang terhapus ?
Bayangkanlah jeritan penyesalan para penghuni neraka itu.
Air mata darah sekalipun tak brguna untuk kembali ke dunia.

Sahabat Hikmah...
Kini, aku dan kau masih di sini.
Yah, masih di dunia fana ini.
Tempat kita menyemai tanaman akhirat.
Maka segeralah bertaubat dan beramal !

Parentivasi: Revolusi Pendidikan

Isa Alamsyah

Entah kenapa saya merasa harus mengungkapkan kejengkelan saya terhadap materi pendidikan di Indonesia,
bahkan di dunia, karena kita jadi terpaksa ikut menyesuaikannya.

Pendidikan nampaknya harus direvolusi.
Betapa anak-anak menderita stres dengan pelajaran yang di masa depan mungkin tidak bermanfaat sama sekali.
Mereka kadang diangggap bodoh, kurang berpendidikan hanya karena gagal di sekolah.
Semua terjadi karena sekolah menjadi indikator pendidikan,
padahal di sekolah banyak pelajaran yang tidak penting yang dipaksakan untuk dipelajari.
Seharusnya pendidikan tidak selalu identik dengan sekolah,
dan idealnya sekolah bukan satu-satunya yang berhak menilai kadar terdidik atau tidaknya seseorang.

Ilmu dibagi menjadi dua, ilmu murni dan ilmu terapan.
Ilmu murni berarti ilmu untuk ilmu itu sendiri, jadi manfaatnya nanti dulu,
sedangkan ilmu terapan berarti mencakup manfaat ilmu untuk kehidupan.

Karena ada dua sifat tersebut maka dalam pendidikan juga harus dibagi menjadi dua,
ilmu murni karena tidak langsung bermanfaat maka sifatnya bagi siswa HANYA SEKEDAR TAHU.
Jadi tugasnya hanya untuk MEMANCING MINAT untuk ke tingkat yang lebih tinggi.
Karena itu ilmu ini tidak boleh dibebankan ke dalam test.
Kalau ada yang berminat baru ikut penjurusan.

Sedangkan ilmu terapan harus difahami dipraktekkan dan menjadi bekal kehidupan.

Contohnya sederhana.
Ada anak Indonesia, yang berbicara dengan bahasa Indonesia, bermain dengan bahasa Indonesia,
tetapi tidak lulus pelajaran Bahasa Indonesia. Itu aneh, karena esensi bahasa adalah komunikasi.
Bagaimana mungkin kita tidak lulus bahasa Indonesia cuma karena tidak mengerti konsep SPOK, SP, kalimat majemuk, KV, KVK, KKVK, dll, padahal sehari-hari kita berbicara bahasa Indonesia.
Yang bodoh siapa?
Si anak yang lancar berbahasa bahasa Indonesia tapi tidak tahu konsep anak kalimat, kalimat majemuk, dll,
tapi tahu cara memakainya dengan benar,
atau penilai yang mementingkan teori anak kalimat, kalimat majemuk bertingkat dsb, yang bahkan tidak peduli anak-anak tersebut hidup dengan bahasa tersebut dan berkomunikasi dengan bahasa tersebut.
Ini sama saja dengan tidak memberi sertifikat renang pada ikan hiu karena ikan hiu tersebut gagal menjelaskan gaya renang apa yang dipakainya.
Menurut saya, pengetahuan SPOK, kalimat majemuk, dan teori bahasa hanya ditempatkan sebagai ilmu yang perlu diketahui tapi tidak boleh masuk dalam test.
Kalau siswa tidak suka ya sudah jangan dipaksakan, toh tidak terlalu bermanfaat dalam kehidupan.
Lucunya ada anak yang bunuh diri akibat UAN bahasa Indonesianya hancur. Padahal ia menulis surat bunuh diri dalam bahasa Indonesia. Tragis.

Coba lihat pelajaran biologi.
Ada SD diajar tentang organ kodok, jenis jaringan tumbuhan, dsb.
Tapi lulus SD mereka tidak mengerti banyak hal yang bermanfaat untuk kehidupan misalnya, survivor (tahu mana pohon yang beracun mana yang tidak kalau terdampar), tahu bagaimana mengatasi gas beracun, P3K.
Mereka tidak tahu betapa bahayanya rokok, bagaimana menghindari narkoba, apa ciri-ciri narkoba,
bagaimana mengatasi demam berdarah, bagaimana penanggulangan dini kalau ada korban luka bakar.
Ini justru penting bagi kehidupan.
Mereka tidak mengerti bagaimana memasak beras agar tidak terbuang vitamin B nya
Mereka tidak tahu kalau susu jangan dicampur air panas karena kalsiumnya rusak, dll.
Yang justru penting untuk kehidupan tapi tidak diajarkan.
Kalau masalah kodok, tikus dan sebagainya hanya untuk memancing minat yang proporsinya hanya sekedar memancing minat saja bukan membebani.
Sedangkan yang bermanfaat untuk kehidupan harus dikuasai.

Anak anak juga diajar tentang planet. Mereka tahu jumlah planet, nama planet dan ukuran planet.
Tapi mereka tidak diberi pelajaran tentang global warming, cinta lingkungan, dll yang justru berkaitan dengan kehidupan. Mereka juga tidak ada pelajaran persiapan bencana tsunami dan gempa dalam kurikulum.
Justru ilmu yang penting ini diberikan oleh pengajar tamu dari PBB (United Nation) dan NGO internasional yang tentu saja tidak menyentuh semua siswa dan bersifat berkala saja.
Tapi urusan planet di tata surya yang kita tidak tahun tahun berapa akan bermanfaat, semua siswa wajib menghapal.
Kalau sekedar minat, ya ajak nonton bareng film tata surya, mereka yang berminat akan memutuskan ke jenjang antariksa.
Kita mungkin butuh beberapa ratus ahli antariksawan, mungkin beberapa ribu,
tapi tidak perlu puluhan juta anak harus menguasainya bukan?
Kalaupun ada yang perlu diketahui dari antariksa adalah justru kemampuan menentukan arah kompas, ini malah tidak diajarkan (tidak didalami). Masih banayak anak tidak tahu mana utara, selatang, tenggara, dsb.

Intinya, kita cuma butuh beberapa ribu ahli fisika.
Kita cuma butuh beberapa ribu ahli linguistik
Cuma butuh beberapa ahli biologi, dll.
Tetapi kenapa ratusan juta anak wajib mempelajarinya, dan stress karenanya.

Kalau orientasi kita rubah dengan pelajaran yang faktual, actual dan selektif,
sedangkan bangsa lain masih terbelenggu dengan pendidikan simbolis dan konvensional,
maka kita akan menyusul bangsa lain.

Kita perlu mendefinisikan ulang materi pelajaran.
MANA YANG CUMA SEKEDAR PENGETAHUAN dan MANA YANG HARUS DIKUASAI.
Memang untuk beberapa anak yang mau melanjutkan ke LN jadi susah.
Ya sudah di drill saja 6 bulan menjelang ke sana kekejar koq!
Kepada anak-anak saya tidak memaksa mereka belajar.
Yang penting mereka berkarya.

Apalagi dengan adalnya UAN.
6 tahun mati-matian akan sia-sia hanya dengan kegagalan test 3 hari. Sialnya pas test jatuh sakit.
Lebih baik 5 1/2 tahun bahagia, 1/2 tahun siapkan UAN mati-matian.

Seharusnya penjurusan di mulai di SMP saja, jangan di SMA nanti terlalu banyak hal yang tidak penting dipelajari lagi.
Jadi anak lulus SMA sudah produktif.
Dan penjurusan jangan sekedar Fisika, Biologi dan sosial.
Kini harus di tambah Teknologi Informasi.
Buat praktisi IT sebanyak-banyaknya karena segala hal bisa dipermudah dengan IT.
Korupsi biaya tinggi, penyelewengan pajak, pengajaran online, dll bisa dibantu IT.
Jika IT maju pemilu tidak perlu sensus, kartu baru dsb. Cukup KTP Smart yang mempunyai data digital.

Banyak orang saat ini bekerja dengan membuang katakanlah 80 - 90% pelajaran yang tidak ada manfaatnya.
Siilahkan hitung sendiri.
Apakah pelajaran PSPB, IPBA, Sastra, dll sangat berpengaruh dengan pekerjaan Anda sekarang.
Coba ingat ingat semua pelajaran kita, mana yang bermanfaat?

Saya mendidik anak-anak lebih pada orientasi ilmu bermanfaat dan karya.
Salsa dan Adam anak saya yang SD sudah bisa photo shop.
Saya bilang ke mereka. Dengan satu keahlian ini saja kamu sudah bisa menghasilkan uang puluhan juta per bulan,
separti om ini, ini, dan ini saya menyebutkan nama desiner grafis yang mereka kenal..
Salsa sudah menulis 5 buku, Adam menulis 2 buku.
Saya bilang ke mereka, dengan kemampuan ini saja, kamu bisa berpenghasilan puluhan juta per bulan,
seperti ini, ini, dan ini... nama-nama penulis.
Salsa dan Adam kini suka internet. Saya bilang, kalau kamu dalami internet kamu bisa jadi orang terkaya di dunia.
Mereka juga mendalami, olah raga dan musik.

Kalau Salsa atau Adam pulang dengan nilai ujian jelak atau bagus.
Maka saya check kesalahannya.
Kadang saya bilang "Ini pertanyaan penting, kamu harus tahu jawabannya"
Kadang saya bilang "Wah kalau soal ini gak apa salah, nanti juga gak kepakai dalam kehidupan.
Ayah udah puluhan tahun hidup gak pernah pakai pengetahuan ini (saat itu soalnya tentang kota ini lintang berapa derajat bla..bla..bla) saya bilang gak usah hapalin lintang derajat begini, cari yang lebih bermanfaat.
Mungkin saya seperti orang tua ngaco, ya kan?
Tapi itu cara saya mendidik anak untuk menseleksi ilmu.
Saya gak mau anak-anak stres untuk pengetahuan yang menurut saya tidak penting.

Tapi saya juga menantang mereka belajar efektif. Dengan waktu belajar sedikit tapi hasilnya memuaskan.
Kita kembangkan beberapa metode, intinya tangkap semua pelajaran di sekolah, perhatikan, tidak tahu tanya, lalu ulang dirumah, presentasi, dsb.
Alhamdulillah Salsa dan Adam sejauh ini selalu mendapat ranking atas sekalipun belajar banyak hal lain di luar sekolah.

Ya sudah, entah kenapa saya lagi marah dengan pendidikan yang membebankan banyak ilmu yang tidak bermanfaat.
Just an idea (Tulisan ini ada di notes saya sejak Oktober 2010 lalu)

Tapi saya akan melakukan riset dan gerakan serius untuk merevolusi pendidikan!
Just wait and see.

Bayangkan kita mau ke medan perang.
Ada dua kelompok orang yang mau direkrut.
Satu ilmuwan yang tahu berbagai nama senapan, tahu jarak tembak senapan tahu bahan baku senapan,
mereka hapal senapan tersebut ditemukan oleh siapa, tahun berapa, dll.
Tapi dia tidak bisa menembak, tidak bisa menggunakan senjata.
Kelompok kedua adalah kelompok pemuda. Mereka tidak tahu siapa pembuat senapan, tidak tahu tahun berapa dibuatnya.
Mereka tidak bisa menjabarkan alasan kenapa peluru bisa meluncur.
Tapi mereka tahu bagaimana menembak, merakit senapan, merawat dan menggunakannya.
Kira-kira kelompok mana yang kita bawa ikut perang?

Nah generasi kita ke depan menghadapi banyak medan petempuran di bidang ekonomi, teknologi, informasi, dll,
kalau mereka dicekoki sesuatu yang tidak bermanfaat di masa depan, bisa jadi kita akan kalah perang.

Bagaimana menurut Anda?

Sebaik-baik Perpisahan

Sahabat Hikmah yang tercinta…
Izinkan saya kembali belajar menulis dan berlatih berbagi lagi….
Dalam sebuah pelatihan di sebuah perkantoran di bilangan Jakarta Timur, saya terkesima..
Beberapa hadirin juga terlihat terpukau dan beberapa tak kuasa menahan tetesan air mata…

Suasana memang sangat mendukung sekali..ruangan yang nyaman dan sejuk, diiringi instrumentalia yang sangat lembut sehingga kata kata dari sang Ustadz sungguh menjadi sangat berpengaruh..

Teringat, sungguh benar perkataan mulia Rosulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam:
"Wa inna minal bayaani lasihran", "Sesungguhnya sebagian dari perkataan itu benar-benar dapat menyihir (memberi pengaruh kuat)." (HR Bukhori, at Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad)

Paparan yang disampaikan oleh sang Ustadz di kantor (smoga Allah memberikan keberkahan dan pahala melimpah dan menjadikan ilmunya al’ilm yuntafa’ubih bagi beliau) adalah kisah-kisah saat-saat terakhir sebelum baginda wafat. Kisah ini, mungkin sebagian dari sahabat yang pada saat kecil mengaji kitab klasik (kuning) sering mendengarnya…Kisah yang senantiasa menarik bagi pencinta khusnul khotimah..sebaik-baik akhir…kisahnya adalah sebagai berikut ini:

Suatu hari Rasulullah mengumpulkan para sahabatnya. Mereka berkumpul mengelilingi beliau.
Rasul berkata : ”Wahai para shahabat hari ini, aku tawarkan kepada kalian. Barangsiapa di antara kalian pernah aku sakiti. Maka sekaranglah saatnya kalian mengqishash diriku ( membalasnya )”
Para sahabat hening, tak ada satupun yang mampu bersuara.....

Rasul mengulangi lagi perkataannya ” Wahai shahabat, kalau kalian pernah merasa aku sakiti silahkan kali ini saatnya kalian membalasnya...”
Para sahabat makin tertunduk...menangislah mereka...mereka merasa sebentar lagi masa-masa indah bersama Rasul tercinta akan berakhir....


Untuk ketiga kalinya Rasulullah berkata ” Silahkan siapa yang mau mengqishas diriku ”......

Tiba-tiba muncullah Ukasah Radliyallahu 'anhu dan berkata.
“ Saya ya Rasul…..saya akan mengqishas Anda ya Rasulullah…..”

Umar Radliyallahu 'anhu langsung mencabut pedangnya sambil berkata “ Apa yang akan kamu lakukan wahai Ukasah…pedang Umar yang menebas kepalamu kalau engkau berani menyakiti Rosulullah “
Baginda yang agung tersenyum “ Biarkan Ukasah ya Umar………. “

Abu Bakar Radliyallahu 'anhu pun maju, sambil berkata “ Wahai Ukasah, Abu Bakar dan keluarganya yang akan menebusnya ya Ukasyah “
Akan tetapi Rasul pun melarang Abu Bakar membelanya..

Kemudian Ukasah berkata : ” Pada saat aku mengiringi engkau berperang, cambukmu pernah mengenai punggungku ya Rasul..untuk itu kali ini aku ingin mencambukmu ya rasul....”.
Para sahabat terdiam menahan amarah................. akan tetapi Rasulullah dengan tersenyum mempersilahkan Ukasah mengambil cambuknya

Tidak cukup sampai di situ...Ukasah berkata : ”Ya rasul, dulu sewaktu cambukmu mengenai punggungku...cambukmu saat itu langsung mengenai kulit punggungku, karena punggungku pada waktu itu tidak tertutup kain....untuk itu aku ingin kali ini, punggungmu dibuka juga ya Rasulullah..”

Para sahabat makin geram dengan permintaan Ukasyah.
Rasul tetap tersenyum dan kemudian membuka kain yang dikenakannya...

Pada saat punggung baginda tercinta terbuka.... maka seketika itu juga Ukasyah menubruk punggung Rasulullah...,kemudian dia memeluk dan mencium punggung yang kemilau itu. Sambil menangis sesenggukan Ukasyah berkata
” Wahai Rasul Allah....maafkan aku.....aku hanya ingin memeluk dan mencium tubuhmu untuk yang terakhir kali...dan Aku ingin tetap bersama-sama Engkau Ya Rasul sampai di akhirat kelak."
Dan rasul pun berkata ” Doamu Insya Allah dikabulkan Allah wahai Ukasyah ”

Dalam kisah yang lain malaikat Izrail pun kemudian datang mengucap salam.....
...serta menyampaikan salam dari Allah swt, bahwa Allah rindu bertemu dengan Rasulullah.
malaikat pun minta izin untuk mencabut ruh mulia beliau..............

"Ya Ayyatuhan Nafsul Muthmainnah.
Irji’i ila rabbiki raa dhiyatam mardhiyyah.
Fadkhuli fi ’ibadi. Wadkhuli jannatii..."

"Wahai jiwa yang tenang...
Kembalillah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhoi-Nya.
Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku.
Dan masuklah ke dalam surga-Ku."
( Qs Al Fajr : 27-30)..


Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aalihi ashhabihii ajma'iin

Sahabat semua milikilah selalu azam untuk memiliki akhir yang sebaik-baiknya..
Semoga kita semua nanti bisa bereuni di salah satu taman dari taman-taman surga-Nya
Semoga kita bisa berkunjung, bertatap dan berjumpa wajah dengan orang yang paling kita sayangi, kita cintai Baginda Rosul dan juga para sahabat....Amin 3x.

Mufti Arkan

Movietivasi: Film tema olahraga untuk motivasi kehidupan

Isa Alamsyah

Salah satu cara untuk membangkitkan semangat atlet adalah sering menonton film bertemakan olah raga.
Jenis olah raga yang ada dalam film tidak harus berhubungan dengan olah raga yang kita geluti karena hampir setiap semua olah raga mempunyai nilai yang sama di antaranya:
1. Serendah apapun kita diremehkan, kita tetap punya kemungkinan menang.
2. Kerja keras dan latihan sangat penting tapi lebih penting adalah mental juara-mental pemenang.
3. Selama masih ada waktu, masih ada harapan untuk menang.
4. Menang memang menyenangkan tapi kalah juga pasti kita alami. Karena pilihannya cuma menang atau kalah.
Yang penting kalau kalah, selalu berusaha kalah yang lebih tipis atau kalah yang lebih terhormat.

Dengan nilai-nilai di atas kita juga bisa belajar kehidupan dan kesuksesan dari film bertemakan olah raga.
Agar film olah raga bernilai motivasi, setelah menonton film bertemakan olah raga, tanya pada diri sendiri,
apa pelajaran yang bisa diambil dari film ini untuk kehidupan.

Di bawah ini adalah film-film tema olah raga yang inspiring yang saya pernah tonton.
Artinya kalau saya rekomendasikan, insya Allah Anda tidak kecewa menyaksikannya, jadi Anda gak perlu buang waktu menonton film tidak bermutu.
(Urutan disusun berdasarkan ingatan yang muncul di kepala, bukan dari kualitas film ya)

1. Muhammad Ali (Film Dokumenter)
Ini mungkin satu dari sedikit film dokumentar yang menghibur, lucu dan sangat inspiring.
Melihat film ini membuat kita merasa pencapaian kita dan kepercayaan diri kita tidak ada apa-apanya dibanding
Muhammad Ali. Bahkan menurut saya film diokumenter ini lebih menarik daripada film "Ali" yang dibintangi Will Smith.
Padahal film yang dibintangi Will Smith saja sudah bagus tapi melihat dokumentary Muhammad Ali
akan membuat Anda terkesima.
Awalnya saya mau sewa "Ali" versi Will Smith tapi salah ambil, dan ternyata ini jauh lebih baik.
Rekomendasi: Wajib nonton, kalau perlu dengan anak-anak. Sangat lucu, dan sangat inspiring.

2. Rocky (1976) - His whole life was a million-to-one shot - Sylvester Stallone
Film tentang petinju juara dunia yang membuka peluang bagi petinju amatir yang berani menantangnya.
Film ini sangat sukses sehingga dibuat sekuel beberapa kali (favorit saya Rocky pertama)
Film Rocky termasuk film tema olah raga tersukses dalam sejarah.
Rekomendasi: Inspiring (Rocky is far more than an inspirational tale about the power of the human spirit and
the rise of the underdog. It is also a sensitive and powerful study of modesty).

3. Mystery, Alaska (1999) Russell Crowe
Tentang pemain ice hockey di Alaska yang sangat cinta Hockey tiba-tiba didatangi tim New York yang legendaris.
Rekomendasi: Inspiring, penceritaan tidak klise, lucu juga

4. The Longest Yard (Adam Sandler)
Tentang pemain American Footlball yang terkenal tiba-tiba harus masuk penjara karena pacarnya.
Di penjara ia harus melatih narapidana olah raga tersebut untuk melawan sipir penjara.
Rekomendasi: Lucu banget, inspiring, wajar

5. Cinderella Man (2005) Boxing - Russell Crowe
One man’s extraordinary fight to save the family he loved
Rekomendasi: Inspiring, menyentuh

6. Invictus (Matt Damon dan Morgan Freeman)
Tentang klub Rugby Africa Selatan yang mulai menggabungkan kulit hitam dalam grup kulit putih
Rekomendasi: Sangat inspiring, menyentuh

7. Karate Kid The Karate Kid (2010)
Dibintangi Jaden Smith (anak Will Smith) dan Jackie Chan
Rekomendasi: Lucu dan inspiring
(saya lebih suka versi terbaru ini daripada Karate Kid versi lama yang terlihat usang kalau ditonton sekarang)

8. Remember The Titans (2000) American football - History is written by the winners
Dibintangi oleh Denzel Washington
Tentang football di masa masih ada diskriminasi terhadap kulit hitam
Rekomendasi: Inspiring
9. Million Dollar Baby (2004) Boxing - It’s the magic of risking everything for a dream that nobody sees but you

Sutradara: Clint Eastwood, Cast: Clint Eastwood, Hilary Swank, Morgan Freeman,
Rekomendasi: Inspiring, menyentuh banget

10. Invincible (2006) - Mark Wahlberg


Rekomendasi: Inspiring (diproduksi oleh Disney)
11. Leatherheads (2008) - George Clooney
Rekomendasi: Lucu konyol (ini film yang disutradarai George Clooney).
12. The Blind Side (2009) - Sandra Bullock (Actor), Tim McGraw (Actor), John Lee Hancock (Director)
13. Garuda di dadaku (Indonesia)
14. King (Indonesia)

Selain itu ada juga film sport yang juga inspiring (menurut berbagai resensi) dan akan jadi daftar buruan saya juga karena belum sempat nonton. Kalau sudah ada yang nonton tolong komentarnya ya.
1. Any Given Sunday (1999) American football
Director: Oliver Stone Cast: Al Pacino, Cameron Diaz, Dennis Quaid, James Woods, Jamie Foxx, LL Cool J
2. A League Of Their Own (1992) Baseball - To achieve the incredible you have to attempt the impossible

Director: Penny Marshall Cast: Tom Hanks, Geena Davis, Madonna, Lori Petty, Jon Lovitz, David Strathairn

3. Raging Bull (1980) Boxing - I’m da boss, I’m da boss, I’m da boss, I’m da boss, I’m da boss...

Director: Martin Scorsese, Cast: Robert De Niro,
4. We Are Marshall (Widescreen Edition) (2006) - Matthew McConaughey (Actor), Matthew Fox (Actor),
5. Against the Ropes (Widescreen Edition) (2004) - Meg Ryan (Actor), Charles S. Dutton (Director)
6. Seabiscuit (Widescreen Edition) (2003) - Berkuda - Tobey Maguire (Actor), Jeff Bridges (Actor)
7. Hoosiers (Two-Disc Blu-ray/DVD Combo) (1986)- Gene Hackman (Actor), Dennis Hopper (Actor)
8. Gridiron Gang (Widescreen Edition) (2006) - Dwayne Johnson (Actor)
9. Radio (2003) - Cuba Gooding Jr. (Actor), Ed Harris (Actor), Michael Tollin (Director)
10. Rudy (Special Edition) (1993) - Sean Astin (Actor), Jon Favreau (Actor), David Anspaugh (Director)
11. Prefontaine (1997) Lari - Jared Leto (Actor), R. Lee Ermey (Actor), Steve James (Director)
12. Chariots of Fire (1981) Athletics - Two men chasing dreams of glory Director: Hugh Hudson
13. National Velvet (1944) Racing - MGM’s great technicolour heart drama - Director: Clarence Brown
Cast: Mickey Rooney, Donald Crisp, Elizabeth Taylor, Anne Revere, Angela Lansbury, Jackie Butch Jenkins
14. Brian's Song

Bagaimana kalau susah mendapatkan film ini?Ada beberapa alternatif.
Bisa cari di peminjaman VCD atau DVD atau
bisa nonton online, cari yang gratis. Coba klick di google misalnya "watch online Judul film"
biasanya sudah ada yang mengupload film2 tersebut.
Selamat menyaksikan, semoga terhibur dan terinspirasi.

Traveltivasi: Nepotisme Profesional Gaya Italy

Isa Alamsyah

Ada yang menarik ketika kami (Isa Alamsyah dan Asma Nadia) pertama kali tiba di Venezia.Bergantian orang datang menawarkan hotel dan restoran dan mereka dengan bangga mengatakan:
“Di sini masakannya enak, ibu saya sendiri yang masak!”
“Hotel ini adalah rumah kami, sangat nyaman dan menyenangkan!”
Begitu juga ketika kami berbelanja di pulau kecil (Burano-Murano) yang masih masuk dalam area Venezia.
Di sana dengan bangga pelayan toko bordiran berkata;
“Ini desain saya sendiri lo!”
“Ini yang menjahit ibu saya sendiri, dia menjahit sampai 1 minggu!”

Buat saya, orang Indonesia, pengalaman ini cukup unik.
Pertama karena di Indonesia, ketika kita bicara: “ini karya keluarga saya” maka yang terkesan adalah
‘tidak profesional’ atau ‘tentu saja kamu bilang bagus, itu karya kamu sendiri’ atau ‘tentu saja kamu bilang enak yang bikin ibu kamu sendiri’.
Ya, itu budaya kita.
Kita curiga orang tidak berkata benar atas kualitas ketika yang direkomendasikan adalah karya keluarga dari yang merekomendasikan.
Kadang kita merasa bersalah kalau mempromosikan karya sendiri atau karya keluarga sendiri,
terkesan tidak profesional.
Makanya jarang kan orang Indonesia membubuhkan namanya untuk nama perusahaan?
Selain rendah diri kita juga punya budaya tidak bangga dengan diri sendiri.

Bahkan di masa reformasi, hubungan kekeluargaan dianggap sebagai musuh.
Seolah tidak mungkin ada hubungan kekeluargaan yang seiring dengan profesionalisme.
Kalau bicara keluarga penguasa di masa orde baru mungkin benar, tapi bukan berarti semua keluarga Indonesia nepotisme bukan?
Jadi ingat kata-kata Fani Habibie (adik BJ Habibie).
Ketika BJ Habibie jadi Presiden, apapun jabatan yang dipegangnya selalu jadi sumber kritik karena dianggap didapatnya karena kakaknya presiden. Sampai dia bilang, kira-kira begini.
“Susah juga ya jadi adiknya presiden, jangan-jangan kalau saya jualan bakso sukses, juga dianggap karena dukungan presiden.”
Saat itu Junus Efendi (Fanny) Habibie langsung mengajukan pengunduran diri dari jabatan Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Batam (BIDA). Padahal, dia baru menduduki posisi tersebut beberapa bulan. Langkah Fanny diikuti oleh Ilham Habibie, putera BJ. Habibie. Ia melepaskan jabatannya sebagai Direktur Satuan Usaha Pesawat Terbang dan Kepala Divisi Purna Jual IPTN.
Padahal mereka adalah orang yang qualified.
Begitu takutnya terhadap isu nepotisme, bahkan kita menghukum sanak saudara yang qualified.

Saya punya kenalan seorang yang punya jabatan berpengaruh di televisi.
Istri dan anaknya adalah tokoh yang inspiratif yang sangat dikenal dalam komunitas Indonesia.
Menurut saya, kalau istri dan anaknya diorbitkan di Indonesia melalui televisi,
maka Indonesia akan punya tokoh nasional yang inspiring.
Tapi ia tidak mau menampilkan istri atau anaknya.
Ia memilih menampilkan orang lain yang jauh lebih rendah kualitasnya dibanding istri dan anaknya karena takut dianggap nepotisme.

Untung saja saya tidak peduli dengan pendapat orang kalau ada yang menuduh saya nepotisme.
Saya tidak ragu menunjuk istri atau anak saya kalau mereka lebih qualified dari yang lain.
Sebaliknya, saya juga tidak ragu memilih orang lain jika orang lain tersebut jika lebih qualified.
Saya percaya pada profesionalisme proporsional.
Profesionalisme tidak mengenal batas keluarga atau bukan keluarga.
Profesionalisme adalah profesionalisme.
Nepotisme adalah memilih seseorang karena dia keluarga kita,
tapi kalau dia profesional sekalipun dia keluarga kita itu juga profesional.

Bekerja sama dengan keluarga bisa profesional.
Bekerja sama dengan non keluarga bisa juga tidak selalu menjamin profesional
Jadi ukuran profesionalisme adalah kerja dan dedikasi, bukan apakah dia keluarga atau bukan.

Belajarlah dari orang Italy, dan banyak negara maju.
Mereka bisa bangga mengatakan “Ini karya keluarga saya sendiri”
Karena mereka tahu yang mereka banggakan adalah karya berkualitas.
Jadi banggalah pada diri sendiri, karena diri berkualitas
Banggalah pada keluarga kita sendiri, jika keluarga berkualitas.
Kalau Anda melihat ada orang menunjuk anaknya atau keluarganya menjabat sesuatu,
maka pertanyaannya adalah “Apakah mereka qualified?”
jangan langsung menuduh nepotisme.
Kalau hubungan keluarga yang jadi pertimbangan, maka itu nepotisme.

Tapi ingat, istilah nepotisme hanya berlaku untuk perusahaan atau lembaga publik,
sedangkan untuk perusahaan sendiri (perusahaan keluarga), bebas bernepotisme ria.
Jadi tempatkan segalanya pada proporsi yang tepat.

Budaya “profesional - proporsional” akan memberi kesempatan untuk maju bagi siapa saja.

Dendam Positif : Kamu tidak boleh minum!

Isa Alamsyah

Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun 40-an.
Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya kering.
Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak didepannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas.
Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan:
"Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur"
Suara itu berasal dari mulut seorang insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut.Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus.
Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar.
Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran,
tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat ini masih dikendalikan oleh manajeman Amerika.
Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya.
Ia lalu bertanya-tanya:
Kenapa ini terjadi padaku?
Kenapa segelas air saja dilarang untuk ku?
Apakah karena aku pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur?
Apakah kalau aku jadi insinyur aku bisa minum?
Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka?
Pertanyaan ini selalu tengiang-ngiang dalam dirinya.
Kejadian ini akhirnya menjadi momentum baginya untuk membangkitkan "DENDAM POSITIF"

Akhirnya muncul komitmen dalam dirinya.
Remaja miskin itu lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari.Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya.Tidak jarang olok-olok dari teman pun diterimanya.

Buah kerja kerasnya menggapai hasil.
Ia akhirnya bisa lulus SMA.Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu.Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi.Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan.

Selanjutnya ia pulang ke negerinya dan bekerja sebagai insinyur.
Kini ia sudah menaklukkan dendamnya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yang dulu dilarang baginya.Apakah sampai di situ saja. Tidak, karirnya melesat terus.Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaan pun karirnya menyusul yang lain.Karirnya melonjak dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum sampai akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa dicapai oleh orang lokal saat itu.

Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur.Insinyur Amerika yang dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya.Suatu hari insinyur bule ini datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata;
"Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian air di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam, atas kekasaran dan keburukan perilakuku di masa lalu"
Apa jawab sang wakil direktur mantan pekerja rendahan ini:
"Aku ingin berterima kasih padamu dari lubuk hatiku paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu.Ya dulu aku benci padamu. Tapi, setelah izin Allah, kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih sukses ini."
Kini dendam positif lainnya sudah tertaklukkan.

Lalu apakah ceritanya sampai di sini? Tidak.
Akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati jabatan tertinggi di perusahaan tersebut.Ia menjadi Presiden Direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab.

Tahukan Anda apa perusahaan yang dipimpinnya? Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company) perusahaan minyak terbesar di dunia.
Ditangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan. Kini perusahaaan ini menghasilkan 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas.

Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia.

Tahukah kisah siapa ini?
Ini adalah kisah Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai saat ini (2011) menjabat Menteri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi.
Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan hinaan menjadi dendam positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia.

Itulah kekuatan "DENDAM POSITIF"
Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain berperilaku terhadap kita.
Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan akan menimpa kita.
Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya.
Apakah ingin hancur karenanya?
Atau bangkit dengan semanagat "Dendam Positif."

KETIKA KERTAS PUTIH ITU SALAH GORES

Dari Abu Hurairah r.a. berkata :Rasulullah SAW bersabda : Tiada
seorang anakpun yang lahir kecuali ia dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka
kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia beragama Yahudi, Nasrani dan
Majusi (HR.Muslim)

Sahabat yang senantiasa dalam naungan Cinta dan Kasih Sayang Allah SWT, diantara 3 kekayaan yang akan kekal sampai Alam Penantian kita kelak adalah Anak yang Shaleh yang senantiasa memberikan Penghargaan dan Do’a kepada kita sebagai orang tua, namun apa yang akan terjadi jika anak-anak yang kita lahirkan itu kesuciannya ternoda oleh tangan kotor dan perilaku kita sebagai orang tua ? , mungkin kisah dibawah ini dapat menjadi renungan untuk kita semua…….
--------------------.

Menjelang istirahat di sebuah kursus pelatiahan, sang Motivator mengajak para peserta untuk melakukan suatu permainan. " Siapakah orang yang paling penting dalam kehidupan Anda ? ", tanyanya., lalu Motivator itu menunjuk salah seorang wanita cantik bernama Nisa.

Nisa diminta maju menuliskan 20 nama orang yang paling berharga dalam kehidupannya. Nisapun kemudian menuliskan 20 nama di papan tulis, ada nama tetangga, teman belajar, saudara, orang tua dan orang-orang tercinta lainnya.

Kemudian sang motivator meminta mencoret satu nama yang dianggap kurang penting, nisa mencoret nama tetangganya, lalu motivator itu menyilahkan mencoret satu nama lagi yang kurang penting, sekarang Nisa mencoret nama teman belajarnya.

Begitu seterusnya sampai pada akhirnya di papan tulis tersisa 5 nama yaitu Ayahnya, Ibunya, kakeknya, neneknya dan nama suaminya. Suasana kelas mendadak sunyi, semua peserta pelatihan memusatkan perhatian kepada sang Motivator, menebak-nebak intruksi selanjutnya dari sang motivator itu. Di tengah keheningan sang motivator berkata " coret dua nama lagi ! ", dengan tangan gemetar Nisa dan gelisah diangkatnya spidol kemudian mencoret nama Ayah dan Ibunya.
Seketika itu pun pecah isak tangis di kelas demikian juga Nisa yang mengeluarkan buliran air mata membasahi pipinya seolah mengingat sesuatu yang cukup menyakitkan, kemudian dia coret juga nama kakek neneknya dan hanya tertinggal nama suaminya, lalu dia bergegas kembali ke tempat duduk karena tidak mampu menahan tangis.

Setelah suasana sedikit tenang, sang motivator itu lalu bertanya : " orang yang berharga dalam hidup Anda bukan kedua orang tua Anda ? orang tua yang melahirkan dan membesarkan Anda, kakek nenek yang mengasihi dan menyayangi Anda, sedangkan suami masih bisa dicari lagi apalagi Anda masih cukup muda. Mengapa Anda memilh sosok suami sebagai orang yang paling berharga ? boleh Anda maju lagi menjelaskannya ! ".

Semua mata tertuju kepada Nisa, wanita cantik yang sekarang berada di depan kelas, sambil terisak Nisa bercerita : " semenjak aku kecil sampai aku dewasa tidak pernah aku rasakan ciuman cinta dari papa dan mamaku, yang aku terima dari mama hanyalah cacian dan kata-kata yang menyakitkan, kamu bego, kamu bodoh, tolol dan lain-lain, dan ketika aku masih usia SD sebuah putung rokok papa mendarat di pahaku serta kekerasan fisik lain yang susah aku lupakan sampai sekarang, bersyukur aku punya kakek nenek yang sangat menyayangiku sebagai tumpuhan segala penderitaanku, namun sayang kakek meninggal sejak aku masih kecil sedangkan nenek tinggal cukup jauh dari rumahku ", mendadak suasana kelas semakin gaduh dengan isak tangis demikian juga air mata Nisa yang semakin deras berjatuhan.

Setelah suasana tangis di kelas mereda, sang motivator kembali bertanya : " lalu ada apa dengan suami Anda begitu berharga dalam hidup Anda ? ", Nisa tiba-tiba tersenyum, : " ketika hidupku diambang jurang kehancuran dan nista, dia hadir memenuhi relung-relung jiwaku yang sudah sekian lama hampa, dia membimbingku dan menunjukkan jalan yang lurus, dia membangkitkan semangat belajarku yang telah punah dan mengantarku meraih gelar sarjana, dia memotivasi aku dan memberikan kepadaku Visi Hidup menuju sukses di masa depan, Aku bersyukur bertemu dengan suami yang sangat perhatian dan selalu memahami problematikan hidupku, sehingga aku tidak lagi mendendam dengan kedua orang tuaku ".

Thank You Allah,
I Love You my husband forever
Mama, Papa, I am Sorry if I must far your life.
for You All, I am not as your thoughts

Sahabat, melahirkan anak atau Generasi yang Shaleh dan Sahalehah tidaklah semudah membalikkan telapak tangan kita, karena betapa gelombang kemaksiatan sangat besar dan akan menghantam setiap kita, hanya dengan melibatkan Tangan Allah disetiap aktifitas pendidikan dan pembinaan terhadap anak dan generasi kita yang akan mampu mencetak Generasi yang unggul , Shaleh dan Shalehah sebagaimana yang kita semua harapkan

Silakan tidur di ruangan saya

Isa Alamsyah

Sepasang suami istri setengah baya datang ke lobby sebuah hotel kecil di Philadelphia.
Sudah beberapa hotel mereka datangi dan nampaknya ini harapan terakhir.
Apalagi saat itu hujan turun deras, jadi tak banyak lagi pilihan untuk mereka berteduh.

"Semua hotel besar di kota ini telah terisi, bisakah kau memberi kami satu kamar saja..?" tanya pria itu pada petugas hotel, setengah memelas.
"Semua kamar telah penuh karena ada 3 event besar yang bersamaan diadakan di kota ini," jawab petugas hotel,
"tapi saya tidak mungkin meminta Anda berdua pergi untuk kehujanan di luar sana pada pukul satu dini hari seperti ini," lanjutnya.
Lalu petugas itu bertanya, "Bersediakah Anda berdua tidur di kamar saya? Tidak mewah, tapi cukup baik untuk istirahat."
Akhirnya kedua pasangan itu tidur semalam di ruang tidur sang pegawai, dan sang pegawai tidur sedapatnya.

Pasangan itu sangat berterima kasih pada sang pegawai.
Keesokan harinya, sebelum berpisah, pria tua itu berkata pada si pegawai hotel, "Orang seperti kamu seharusnya menjadi pimpinan hotel terbaik di Amerika. Karena kamu melakukan pekerjaanmu dengan hati yang mau melayani. Mungkin suatu hari saya akan membangunkan sebuah hotel untukmu".
Pegawai hotel itu hanya tersenyum lebar mendengar ocehan orang tua itu, dan mereka pun berpisah.

Kira-kira dua tahun kemudian, pegawai tersebut menerima surat yang berisi tiket ke New York permintaan agar dia menjadi tamu pasangan setengah baya yang pernah ditolongnya.
Setelah tiba di New York, pria setengah baya tersebut mengajak pegawai hotel itu ke sudut jalan antara 5th Avenue dan 34th Street. Di sana pria itu menunjuk sebuah bangunan baru yang luar biasa megah dan mengatakan,
"Itulah hotel yg saya bangun untuk kamu kelola".

Tahukah siapa pegawai tersebut?
Pegawai hotel itu adalah George Charles Boldt, yang kini dikenal sebagai pebisnis perhotelan ternama.
Karirnya melesat sejak ia dipercaya mengelola hotel milik pria yang pernah diizinkan menginap di kamarnya.
Tahukah siapa pria setengah baya yang ditolongnya?
Ia adalah William Waldorf Astor, pemilik jaringan hotel Waldorf-Astoria, yang merupakan salah satu jaringan hotel terbaik di dunia.

Kisah ini menunjukkan pada kita, sebuah kebaikan kecil bisa mengubah masa depan.

No Excuse! untuk tidak berbuat baik
Seringkali kita menganggap kita tidak punya modal untuk berbisnis tapi apakah benar demikian?Modal tidak hanya uang, tapi kepercayaan dan kredibilitas adalah modal yang tidak bisa diremehkan.
Bahkan lebih besar daripada modal uang.

Kisah seperti di atas bisa kita lihat pada kisah Christopher pada buku No Excuse! halaman 11.
Sebuah kebaikan adalah investasi.
Sekalipun jangan berharap pamrih, karena setiap kebaikan akan dibalas oleh Allah SWT,
akan tetapi tidak jarang kebaikan juga langsung berbuah manis di dunia.

Kredibilitas juga modal yang penting.
kita bisa juga lihat kisah Conrad Hilton.
Setelah dipecat dari pekerjaaannya, ia bisa membangun hotel karena ia punya kredibilitas.
Orang percaya padanya sehingga ia dengan mudah bisa meminjam uang yang nilainya 4 kali lipat dari kekayaannya.
Jika ia tidak berinvestasi menjadi orang yang bisa dipercaya, mana mungkin orang mau invest pada Hilton yang baru kehilangan sumber penghasilan.

Sering kita dengar orang mengeluh:"Cari modal susah!""Mana ada orang mau investasi ke saya!"
Pertanyaannya:
Apakah selama ini ia telah membangun image sebagai orang yang bisa terpercaya mengelola modal?

Jadi jangan hanya mengeluh ketika tidak ada modal.
Investasi kebaikan sebanyak-banyaknya dari sekarang.
Bangun kredibilitas dan kepercayaan.Karena kebaikan sebesar biji zarah pun ada balasannya.
Kita tidak pernah tahu bagaimana kebaikan akan menolohng kita di masa depan,
tapi bisa dipastikan setiap kebaikan ada nilainya.

Investasilah dalam kebaikan. No Excuse!

Jagalah MULUTMU seperti menjaga KEMALUANMU

Sahabat Hikmah...
Ada suatu kisah seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, dengan hikmah ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.

Hari pertama anak itu telah melakukan 32 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memaku paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahukan ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya.

Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar.
“Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya”

“Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu dan perbuatanmu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain”

Sahabat Hikmah...
AMARAH adalah suatu FITRAH yang ada dalam diri manusia
Tetapi bila kita TIDAK meLUAPkannya...
Maka itu adalah lebih UTAMA...
Karena luapan kemarahan hanya akan MENYAKITI orang lain yang akan 'terus MEMBEKAS'
Dan menjadi 'PENYESALAN' diri kita...

”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surgayang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yangbertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya danmema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran : 133-134)

Seorang lelaki datang menemui Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam,
“Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka”. Maka beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan” (HR. Thobrani, Shohih)


Sahabat Hikmah...
Jagalah MULUTmu...
Seperti menjaga KEMALUANmu !
Karena keBANYAKan penduduk NERAKA...
Bukan hanya orang yang tidak bisa menjaga KEMALUANnya...
Tetapi juga orang yang tidak bisa menjaga MULUTnya *.

"Perkara yang paling BANYAK mengANTARkan orang masuk ke NERAKA
adalah MULUT dan KEMALUAN." (HR. Tirmidzi)


"Barang siapa berIMAN kepada ALLAH dan HARI AKHIR...
Maka berKATAlah yang BAIK atau DIAM." (HR. Bukhori-Muslim)


OFA

* (menjaga mulut bukan hanya dari ucapan yang tidak baik seperti ucapan yang menyakitkan, ghibah (gosip), fitnah, namimah (mengadu domba), panggilan yang buruk dll, tetapi juga menjaga dari makanan yang syubhat dan haram)

LUPA SEDEKAH

Sahabat, ingat KUBURAN ? ah ngeriii…., bukan…. itu lho yang punya lagu “ lupa-lupa ingat “ Lagu sederhana dengan sedikit keanehan ini mengingatkan kita pada sebuah kisah yang menceritakan tentang sifat manusia yang cepat sekali lupa dengan janji-janjinya.

Alkisah ada seorang saudagar yang tengah berlayar di tengah laut bersama dengan para pengawalnya. Kapalnya memuat barang-barang dagangan yang baru saja dibeli si saudagar dari Negara lain. Tiba-tiba langit menjadi gelap-gulita disusul dengan hujan deras dan suaru petir yang menggelegar bersahut-sahutan.
Sang saudagar ketakutan, berdoa memohon pertolongan kepada Tuhan. ”Ya tuhan, tolong selamatkan hambamu yang tidak berdosa ini. Ambillah seluruh kekayaan saya asal jangan engkau ambil nyawaku.” kata saudagar kaya itu dengan sungguh-sungguh.

Tiba-tiba badai mereda dan kapalpun selamat, saudagar tersebut lalu bersujud memanjatkan doa kepada Tuhan. “ Tuhan. Kalau nanti saya selamat, akan saya sumbangkan separuh dari kekayaan saya untuk orang miskin,” janjinya.

Keajaiban pun terjadi, langit tiba-tiba terang dan hujan pun berhenti. Kali ini sang saudagar dengan tersenyum mengucapakan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan.” Tuhan.engkau sungguh maha pengasih dan maha mendengar. Terima kasih engkau masih memberi kesempatan kepada saya, dan mohon maaf banget ya Tuhan, jika saya belum bisa membagikan harta saya kepada orang lain, karena saya masih membutuhkannya untuk mengembangkan usaha saya,” pinta saudagar itu kepada Tuhan.

Sahabat, betapa seringkali kita ingat kepada Allah ketika musibah dan badai kehidupan menerpa kita, akan tetapi betapa begitu mudahnya kita melupakan Allah SWT manakala musibah dan badai kehidupan itu telah meninggalkan kita.
“Lupa, lupa lupa lupa… lupa sedekahnya”
“Ingat, ingat ingat ingat… hanya ingat hartanya.”

Sahabat jangan pernah melupakan komitmen bersedekah walau hanya dengan yang tersisa ditangan kita

Apakah Anda berada di Habitat yang Tepat?

Isa Alamsyah

Pernahkah Anda melihat Singa?
Sebagian besar mungkin pernah.
Di mana? Di kebun binatang?
Ya sebagian besar melihat singa di kebun binatang, betul?
Apakah Anda takut ketika melihat singa di kebun binatang? Tidak.
Kenapa? Karena Singa sudah dalam kerangkeng.
Kalaupun ada yang dilepas, singanya sudah jinak,
kita bisa menyentuh bisa berfoto ria.

Bagaimana jika Anda bertemu singa di habitatnya alam bebas?
Menakutkan bukan?
Seandainya saja kita melihat singa 50 m jaraknya dari kita di alam bebas,
jantung kita sudah terasa copot.
Lemas, karena hampir tidak mungkin bisa lepas dari mangsanya.

Apa yang membedakan singa di padang Afrika dengan singa
di kebun binatang di kebun binatang? Atau di sirkus?
Kenapa singa di sirkus jadi bahan hiburan, tetapi singa di padang rumput menakutkan?
Singa menakutkan di padang rumput, karena padang rumput adalah habitatnya.
Ketika singa berada di habitatnya mereka mempunyai segala kemampuannya dan menjadi mahluk menakutkan.

Ikan piranha sungguh menakutkan.
Tapi ketika ditaruh di dalam aquarium ikan ganas itu menjadi hiasan yang menarik.
Ikan hiu juga ganas, tetepi ketika ada di aquarium raksasa menjadi totonan.
Jika ikan hiu diletakkan di tengah lapangan, mungkin 1 jam pertama mungkin menggelepar dengan taring terbuka, menakutkan, tapi setelah itu lemas menuju ajal.
Semua mahluk ketika diluar habitatnya maka mereka menjadi lemah.

Bagaimana dengan kita?
Setiap kita juga mempunyai habitatnya (boleh di baca jati diri) masing-masing, apabila kita keluar dari habitat tersebut maka kita akan lemah.

Habitat atau jati diri kemuliaan manusia terletak pada akal dan hatinya, ketika manusia kehilangan ini maka ia kehilangan kemuliaannya.

Seorang pemimpin habitatnya adalah amanah dan kapabilitas. Kalau mereka kehilangan amanah dan tidak punya kapabilitas maka segala yang dipimpinnya akan menuju kehancuran.


Seorang muslim (mohon maaf bagi yang beragama lain jika tidak terlalu familiar dengan bagian ini), habitatnya adalah Al Quran dan hadits. Jika muslim ada dalam habitat ajaran Quran dan hadist maka mereka akan menjadi umat terhormat, punya harga diri, berperestasi dan menyejukkan bagi lingkungan dan masyarakat(rahmat bagi sekalian alam). Jika Muslim keluar dari habitat Quran dan hadits (sebagaimana sebagian besar muslim di dunia saat ini) maka mereka kehilangan harga diri, jadi cemoohan, tertawaan, dan direndahkan.

Fenomena musholah yang ditempatkan di lokasi yang tidak strategis dan sulit dijangkau di sebagian besar mall (padahal ruang merokok ada di tempat strategis dan terkesan mewah) atau fenomena aksi main hakim sendiri atau perusakan atas nama agama, adalah sedikit contoh yang terjadi akibat muslim sudah keluar dari habitat aslinya Quran dan hadits. Karena tidak berpegang dengan ajarannya, maka Muslim tidak punya kekuatan bargain dan menjadi silent majority, tetapi di sisi lain ada juga yang memaksakan kehendaknya jadi bertindak belebihan atau anarkis. Jadi tidak proporsional (tidak tawazun).

Orang sukses habitatnya adalah berkumpul dengan orang sukses, membaca buku-buku positif dan bergaul dengan orang yang berpikiran positif, ikut fan page positif, dan aktif di website yang memberi energi positif.

Pelajar dan ilmuwan, habitatnya di dunia buku, pustaka, dan diskusi.

Intinya, pada setiap individu, pada setiap profesi ada tempat atau atmosfer yang paling ideal untuk mencapai puncak.
Temukan atmosfer tersebut, cari habitat terbaik dan Anda akan sukses.
Insya Allah.

Miskin? siapa takut,,

Suatu hari Pak Jamil ngajak jalan-jalan ustadz Jamal dengan mobil kijang bututnya keliling Jakarta, sepanjang perjalanan disetiap lampu merah berhenti pak Jamil selalu memberi sedekah kepada siapapun yang meminta, ada pengamen, pengemis, orang buta, anak kecil bahkan preman sekalipun, dengan uang receh yang sudah disiapkan sebelumnya.


“ Kalau setiap orang bermobil meniru pak Jamil memberi sedekah disetiap lampu merah seperti ini, bisa-bisa setiap lampu merah dipastikan akan lahir peminta-minta dan turun menurun sampai sekian generasi”, ungkap ustadz Jamal. “ iya sih ustdz, tapi saya itu yakin sekali bahwa sedekah dimanapun dan sekecil apapun pasti ada maslahatnya, misalnya nih ustadz, setiap lampu merah nanti ngantri para pengemis bahkan berjubel, nah kalau sudah begitu pasti pemerintah kota akan mikir dan tegas bikin undang-undang pelarangan sekaligus solusinya, tapi jujur ustadz sebenarnya sih bukan itu tujuan saya, saya Cuma takut miskin seperti mereka makanya saya sedekah…. he he he….”.

-----------------------------

Sahabat, suatu hari seorang laki-laki miskin mendatangi Aisyah istri Rosulullah, Aisyah pun memberinya sedekah. Lalu Aisyah memanggil pembantunya Barirah dan menyuruh memperhatikan dan menyelidiki laki-laki itu , apa benar laki-laki itu miskin atau pura-pura miskin, lalu dipakai apa itu sedekah yang didapatnya.


Melihat kejadian tersebut Rasulullah kemudian menegur Aisyah dengan sabdanya “ Jangan kau berhitung dalam memberi sedekah karena Allahpun tidak pernah berhitung dalam memberikan rezeki kepada kita “ (HR.Nasa’i , Ibnu Hibban, Ahmad dan Haitsami )

Dalam kesempatan lain Rasulullah juga menganjurkan : “ Wahai Aisyah, berlindunglah dari api neraka (kebangkrutan) meski hanya dengan bersedekah separuh biji korma, sungguh separuh biji korma itu mengisi perut orang yang lapar sama seperti ia mengisi perut orang yang kenyang “ (artinya walau separuh biji korma itu sudah cukup mengenyangkan bagi orang-orang yang sedang kelaparan) ( HR.Ahmad dan Mundziri )



Sahabat…., Rosulullah SAW adalah seorang Pemimpin dan Wirausahawan sejati, kemenangan demi kemenangan terus diraih demikian pula kekayaan selalu mengejar-ngejar beliau, sehingga ketika beliau menjadi Pemimpin tertinggi kekayaan negarapun melimpah ruah. Tapi taukah kita ada salah satu doa yang beliau ucapkan sehingga Aisyah istrinya terkejut ?.


Aisyah mendengar Rasulullah berdoa : “ Ya Allah, jadikanlah gaya hidupku seperti gaya hidup orang miskin, cabutlah nyawaku dalam keadaan miskin, lalu kumpulkanlah aku pada Hari Kiamat bersama kelompok orang miskin “.

Mendengar doa itu Aisyah protes : “ Mengapa engkau berdoa seperti itu wahai Rasulullah ? “, Beliau menjawab :

“ orang-orang miskin akan masuk Sorga 40 tahun lebih awal dari pada orang-orang kaya, wahai Aisyah jangan pernah menolak orang-orang miskin meski engkau hanya bisa memberi separuh biji korma, cintailah orang miskin dan dekatkanlah mereka kepadamu agar Allah juga mendekatkanmu kepadaNYA pada Hari kiamat nanti “ ( HR.Tirmidzi, Baihaqi dan Mundziri )



Sahabat, mengapa Nabi berdoa demikian, apakah kita tidak boleh kaya raya ? Rosulullah bukan orang miskin, Beliau Pemimpin yang kaya raya tetapi gaya hidup diri dan keluarganya adalah gaya hidup orang yang paling miskin, pernah dalam 40 malam rumah beliau tidak ada api yang menyala artinya tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak juga tidak ada lentera penerang, belaiu hanya mengkonsumsi beberapa biji korma dan air saja.



Dan ketika beliau meninggal hampir tidak ada harta warisan yang beliau tinggalkan, seluruh kekayaannya diwakafkan dan disedekahkan untuk perjuangan Islam, jadi apakah tidak logis doa Rosulullah tersebut ?



Sahabat, kita wajib bisa kaya raya selama umur kita masih produktif karena ada kewajiban Zakat, haji dan sedekah. namun banyak diantara kita yang kaya raya atau hidup berkecukupan, tapi mampukah kita hidup dengan gaya hidup orang miskin, gimana sih gaya hidup orang miskin itu ? sederhana saja sebenarnya mereka selalu puasa minimal Senin-Kamis, tidak makan kalau masih kenyang dan berhenti makan sebelum kekenyangan, jadi tidak harus makan 3 kali sehari, demikian juga dalam hal berpakaian tidak selalu mengikuti mode dan trend baru, mereka mengganti pakaian atau perabot ya kalau sudah rusak, gimana gampang kan ?



Demikian juga ketika umur kita sudah tidak produktif lagi, maka saatnya kita delegasikan seluruh kekayaan kita untuk perjuangan Islam melalui anak, istri dan keluarga kita atau orang lain yang mampu mengelola dan mendayagunakan seluruh harta kekayaan kita untuk kepentingan perjuangan memuliakan Islam dan Kaum Muslimin, sehingga ketika Malaikat Maut menjemput kita kelak tidak ada lagi kekayaan dunia di tangan kita, kita benar-benar miskin. Jadi tidak akan ada lagi kekayaan kita yang harus diaudit pada saat Hari Perhitungan kelak, semuanya totalitas akan menjadi ASET PEMBELA kita pada saat itu. Mudah bukan jadi orang miskin ? inilah maksud doa Rosulullah SAW tersebut., jadi miskin ? siapa takut !